Let's Treat the Blueprint of Final Project


Hello, gengs! Long time didn’t tell you anything about what was happened, huh? I miss to share anything in here, my Strawberry Diary! – chill lah :p

Well, maapkeun mood yang kadang naik turun (Andy was told to me, that’s normal :p). So many things that I wanna tell to you. But one by one, k?! Lets start with, hw r you? I’m great n was doing great too. I hope so for you. Make it sure u was did great too! 


I believe life should start as soon as I hv something n hv been able to pass the lessons to others. It’s about 2k18! Yaay udah masuk 2k18 ternyata. Gw beberapa kali ngebaca artikel yang nyebutin there’s no self resolution for this year. Oh why?! Karena, percuma lu ngebuat self resolution, sedangkan sebenernya diri lu sendiri sama sekali enggak sadar sama apa yang ingin lu raih. So what will happen next? Lu cuma bakal jadi pribadi yang ‘nrimo-nrimo’ terhadap apa yang terjadi dikehidupan lu.

Gw pen share dikit soal my last final project a.k.a Tugas Akhir (TA) gw bisa kelar dalam waktu kurang lebih setahun (lama banget, Rin!) karena ada sesuatu yang gw sadar setelah beberapa saat gw  pernah stuck. Here they r: 
  • Do you know what you wanna do? Hal yang simpel banget kadang kalau ada keinginan untuk ngeblog (lagi, lagi, dan lagi). Gw tau banget gw pengen ngeblog, but why I’m so confuse hw i hv to start to make a friendly blogging? Gw kadang merasa ada begitu banyak hal yang ingin gw lakukan sampai-sampai terkadang tidak tahu harus memulai dari mana. Keinget dulu waktu ngecoding TA, kalau gw udah stuck dalam kurun waktu yang lumayan lama, gw bakal bingung dari mana (lagi) gw harus memulai untuk mengerjakan TA gw padahal sebenrnya gw niat banget ngerjain TA. Alhasil, gw stuck lagi hehe. Namun pada akhirnya gw justru tidak melakukan apapun karena gw tidak mengetahui dengan pasti apa yang ingin gw lakukan dan ingin gw raih. I’m sure, setiap orang pasti pernah banget ngerasain fase begini. Gengs, ada banyak banget contoh yang bisa ditiru padahal. Kirsten Dunt, Natalie Portman, Sherina, atau bahkan Agnez Mo tahu banget keinginannya menjadi seorang aktris sejak berusia belia (gw baca btw), dan mereka mengikuti audisi/event yang mampu mendorong untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bill Gates, bahkan memiliki ketertarikan terhadap dunia komputer sejak awal mengenali komputer. Sama halnya dengan Mark Zuckerberg, yang mampu membangun Facebook karena beliau tahu keinginan dan ketertarikan untuk tetap menghubungkan teman-teman lamanya setelah convocation party. So? What r you waiting for, gengs? Kenali apa yang ingin lu raih sejak sekarang. Kalau ditunda, sampai kapan? Do something you love and you will never hv to work a day in your life – Confucius.
  • Meet a lot of new people. Gw pribadi, typical orang yang gampang banget terpengaruh. Misalkan, ketika gw berteman dengan teman yang hedon aseliiikkk gw bakal hedon juga. Ketika gw berteman dengan teman yang selalu menyibukkan diri dengan TA, gw juga bakal termotivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan TA gw juga (karena dalam hati gw ngak mau kalah sama doi yang udah punya progress jauh banget dibanding gw). Setiap hari, gw dipaksa kekampus oleh Nana (temen baby(i) terbaik) sekedar untuk duduk di perpustakaan. Logika ajadeh, enggak mungkin banget gw Cuma melongo ngeliatin orang-orang sibuk dengan lepi masing-masing, bagusan juga gw bawa lepi gw buat nge-coding, right?! Alhasil setidaknya setiap hari gw  bakal punya progress untuk dibimbingkan disetiap minggunya ke dosen pembimbing gw. Nana suka banget ngenalin gw ke banyak orang, waktu itu karena TA gw berbasis android, gw mesti ngehubungin aplikasi yang udah gw develop di smartphone (andro pastinya ya hehe) ke lepi. Lol, can you imagine that bakalan repot banget kalau gw mesti belajar mencari tahu sendiri bagaimana cara mengkoneksikan kedua device tersebut. Tanpa sengaja, gw dikenalin Nana ke senior yang tahu bagaimana cara mengkoneksikan kedua device ini. Problem solved, right?!
  • Make a healing. Gengs, being prepared also means reducing problems. If you dont hv a plans, you’ll easily go off rails. Once you go off that cliff, I don’t think there will be a way back. Terkadang, ketika hampir menyerah, prinsip to make a healing membuat gw bertahan. Bertahan karena ternyata gw bahkan memiliki banyak hal yang bisa gw lakuin untuk tetap fokus pada apa yang sedang gw kerjakan. Pernah, ketika gw stuck TA (stuck dalam waktu berminggu hingga berbulan, tidak menemui dosbing a.k.a dosen pembimbing, tidak bertemu dengan teman juga untuk share hal yang ngebuat gw stuck, dll) gw fokus memikirkan alasan kenapa gw bisa stuck. Ternyata, gw butuh healing. Banyak macam healing yang gw persiapkan ketika itu, contoh gw ngebuat daily activities yang bakal nge-schedule kegiatan yang gw lakuin setiap hari. Healing yang pernah gw lakuin misalnya, bernyanyi sebelum tidur (ini terbukti ampuh membuat perasaan senyaman mungkin sebelum tidur), mengikuti serangkaian aktifitas yoga (namaste hehe), belajar memasak dan membuat kue, sholat sunnah (niat waktu itu supaya terbiasa dan waktu gw enggak ada yang nganggur begitu aja), sampai ke main air kekolam renang (gw kaga bisa renang btw :p). Ternyataaaaa, healing yang sudah gw jadwalin sukses ngebuat gw ngehilangin stuck selama ngerjain TA.  Gengs, sadarlah jika kita tidak dapat menemukan kesempatan yang kita cari, kita bisa membuatnya! Make your own healing. Terbukti ketika gw mampu membuat dan melakukan healing-healing yang sudah gw rencanakan, gw mampu menemukan banyak kesempatan untuk merasakan dan melakukan banyak hal disamping ‘hanya’ mengerjakan TA yang tak kunjung usai (saat itu).
  • Stay focused! Waktu gw memperbaiki dan mempersiapkan TA untuk sidang ulang, gw diharuskan membuat position paper untuk Model United Nations event. Membuat sebuah pospap bukan hal yang sederhana, gw mesti banget mempelajari country police dari representative country, study guide, draft resolution, dan banyak hal lagi. N absolutely I can’t break my mind for both of these task. Gw ngak bakalan fokus sama apa yang bakal gw kerjakan. Akhirnya gw memilih untuk menyelesaikan TA terlebih dahulu. Karena dari awal prioritas gw adalah TA. Untuk mengetahui kesempatan-kesempatan mana saja yang sebaiknya diambil, ada baiknya kita memiliki prioritas. You can do it all, just not all at once. Tidak semua hal dapat dilakukan secara bersamaan. So, trim it all! Karena selama hidup, kita bakal dihadapkan dengan berbagai macam pilihan.
  • Do u kno? Giving up is okay, but make sure that~ ini rahasia terbesar dan terbangga dalam hidup gw selama kuliah, bahwa gw melakukan sidang TA sebanyak dua kali. Yashhh! Tentu saja karena gw enggak lulus sidang pertama, dan diharuskan mengikuti sidang kedua. Untuk pertama kalinya gw merasa begitu gagal, tidak memiliki pilihan lain, dan merasa sangat kekcil. Sedihnya lagi, gw bahkan enggak bisa ngikutin yudisium 4 bareng temen-temen yang lain, gw mesti ikut yudisium 1 yang alhamdulillah tep bisa wisuda tahun 2017 J yes, there’s a pinch of luck! Namun, kesuksesan yang diraih oleh gw bukan (hanya) keberuntungan, tetapi juga kerja keras, kebulatan tekad, dan ketekunan. Menyerah? Pasti! Ada salah seorang dosbing gw bilang menyerah adalah sesuatu hal yang wajar, but the story has to resume. Gw masih punya tanggung jawab untuk ngelakuin sidang ulang dan wisuda tahun 2017. Demi diri gw sendiri, demi orangtua gw, demi adik-adik gw, demi orang-orang yang sudah dengan ikhlas turut serta mendoakan gw. Yang berlalu, biarlah berlalu (lu jangan banget gengs dendam ke dosen penguji atau siapapun yang menurut lu berusaha banget ngejatuhin lu). Berkat banyaknya asupan nasehat, akhirnya gw tau dan sadar kalau sidang harus berlanjut dan gw enggak boleh give up. Seminggu sembari gw memperbaiki TA gw, pengumuman dari International MUN menyatakan bahwa gw lolos seleksi sebagai salah satu delegasi Indonesia untuk Kenya untuk council UNHCR. Hw glad I’m waktu itu. Allah maha adil itu nyata. Kesedihan karena harus sidang ulang sudah digantikan dengan menjadi delegasi dan bertemu dengan delegasi lainnya dari 35 negara di Malaysia (I will share it to you later yah) Now, it’s time for us to earn what’s ours!
Ketika kita memiliki mimpi yang sangat besar, bersyukurlah. Yang Maha Berkehendak dan Maha Pengasih tidak akan mungkin mengizinkan kita untuk memiliki mimpi sedemikian besar tanpa memberikan kesempatan untuk meraihnya. Pencapaian mimpi hanya masalah waktu, sampai pada akhirnya kita pantas untuk menerimanya. Waktu itu gw bermimpi wisuda tepat waktu, dan gw pantas untuk menerimanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internship PT. McDermott Indonesia

21 great things for 21 yo!